Archive for May, 2012

Ayo Belajar Iqro

“ba ban….ta tan….tsa tsan….ja jan…..” lantunan bacaan iqro jilid 3 mulai terdengar lagi malam itu. Suara itu bukan dari lidah anak-anak TPA.

“wa abqoo….tubduu….hasibtum……” alunan bacaan iqro jilid 4 kembali mengalun malam itu. Suara itu bukan dari mulut anak-anak madrasah.

Suara itu berasal dari sebuah rumah berukuran sedang. Beberapa orang yang cukup berumur sedang tekun mempelajari buku iqro. Mengapa saya katakan cukup berumur? Ya, karena usia mereka itu sudah di atas 35 tahun, dan saya adalah yang paling muda. Tapi bukan masalah umur yang menjadi poin utama dalam tulisan ini, melainkan semangat……semangat untuk tetap belajar.
Read the rest of this entry »

, ,

Leave a comment

(Cuma) Sekantong Gorengan

Seorang anak belasan tahun terduduk lemas di bawah pohon di pinggiran jalan. Matanya yang sayu tampak tengah mengamati antrian mobil di sepanjang jalan Wijaya, Jakarta Selatan. “Mobil-mobil mewah” pikirnya. Sejenak kuperhatikan matanya menerawang entah apa yang dipikirkannya, namun yang kutahu pasti ia sangat lelah. Itu bisa bisa dilihat dari seikat sapu lidi yang bertengger bersama tubuhnya di pohon rindang, juga seonggok sampah dalam sebuah keranjang besar. Kutahu, ia seorang penyapu jalanan yang setiap pagi tak pernah absen mengukur jalanan kota.

Tak kuasa rasanya kaki ini terus melangkah tanpa berhenti menyapanya. Matanya yang sayu namun tajam itu seperti menusuk hati ini dan memaku kuat kaki-kaki ini untuk tak terus berlalu. Bukan, bukan mobil-mobil mewah itu yang membuatnya menerawang, aku yakin, itu hanya pelampiasan satu rasa yang sampai pagi ini ditahannya. Dan kini, dari matanya, juga gerak lemah tubuhnya, aku bisa menangkap rasa yang tertahan itu. Read the rest of this entry »

, , ,

Leave a comment

Kisah Segelas Susu

Suatu hari, Khalifah Abu Bakar al-Shidiq kembali dari pasar. Di rumah, beliau melihat segelas susu murni di atas meja. Karena rasa haus akibat aktivitas yang melelahkan, beliau meminum susu tersebut tanpa curiga sedikit pun tentang asal-usul segelas susu tersebut.

Saat itu, pembantu beliau masuk rumah dan menyaksikan tuannya telah menghabiskan segelas susu yang dia letakkan di atas meja, selanjutnya ia berkata, ”Ya Tuanku, biasanya sebelum engkau memakan dan meminum sesuatu pasti menanyakan lebih dulu asal-muasal makanan dan minuman tersebut, mengapa sewaktu meminum susu tadi engkau tidak bertanya sedikit pun tapi langsung meminumnya?” Dengan rasa kaget, Abu Bakar bertanya, ”Memangnya susu ini dari mana?” Pembantunya menjawab, ”Begini, ya Tuanku, pada zaman jahiliyah dulu dan sebelum masuk Islam, saya adalah kahin (dukun) yang menebak nasib seseorang. Read the rest of this entry »

,

Leave a comment

Hidayah Melalui Anakku

Sahibul hikayat dalam kisah ini adalah warga Madinah Nabawiyah, ia menuturkan sebagai berikut, “Aku adalah seorang pemuda umur 37 tahun, telah berkeluarga dengan beberapa anak. Aku telah banyak melakukan yang diharamkan Allah. Jarang sekali shalat berjamaah, kecuali pada momen-momen tertentu saja, sekadar formalitas di mata orang lain. Hal itu disebabkan karena aku merasa sebagai orang jahat. Setan selalu mengikatku setiap saat. Anakku berumur 7 tahun, namanya Marwan, ia tuli dan bisu, tetapi ia telah banyak mereguk nilai-nilai keimanannya dari istriku.

Pada suatu malam aku dan Marwan sedang berada di rumah, aku mulai merencanakan apa yang akan aku lakukan malam ini bersama teman-teman, dan di mana lokasinya.

Saat itu selepas shalat Maghrib, dengan bahasa isyarat anakku mengatakan sesuatu, aku sangat paham kalau dia mengingatkan diriku untuk shalat, “Mengapa Bapak tidak shalat?” begitu kira-kira yang ingin dikatakannya. Kemudian ia mengangkat kedua tangannya ke langit, lagi-lagi dengan isyarat ia mengultimatum bahwa Allah akan melihatku. Read the rest of this entry »

, , , ,

Leave a comment

Lubang-lubang di langit

Ibrahim B. Sayed, seorang ahli fisika dan profesor obat-obatan nuklir dari Universitas Louisville, AS, mengungkapkan kekagumahnya atas kebenaran ayat-ayat Al-qur’an tentang fenomena-fenomena alam dari pandangan ilmu pengetahuan “Telah terbukti dalam sejarah, Islam tidak pernah berselisih dengan sains, dan Al-qur’an tidak berkontradiksi atau berlawanan dengan penemuan-penernuan salns modern. Sejalan dengan itu para pakar Barat memuji ilmuwan-ilmuwan Muslim yang telah menguasai Ilmu pengetahuan jauh lebih dulu dari mereka. Bahkan 1400 tahun sesudahnya, sains modern mulai menerangi kebenaran wahyu-wahyu Al-qur’an dan menguatkan keabsahannya.” tutur Ibrahim B. Sayed selanjutnya.

Antara lain ia mengutip surah an-Nur: 43 yang isinya menceritakan bagaimana Tuhan mencucurkan hujan dari awan yang dltiupkan angln ke suatu tempat dan menjadl mendung yang klan pekat dan padat. “Tidakkah kaulihat Allah menggiring awan dan mengumpulkannya, lalu menjadikannya bertumpang tindih. Maka kaulihat hujan pun turun dari celah-celahnya. Pada saat tersebut Allah menggambarkan proses terbentuknya awan dan hujan yang mengucur dari awan-awan itu. Fenomena ini sudah dikenal seluruh umat manusia dan bukan sesuatu yang luar biasa. Read the rest of this entry »

, ,

Leave a comment

Al-Qamah Dibakar Rasul

Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza’ tapi tak juga sembuh. “Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah,” ratap perempuan itu.

Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun.

Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah. “Sudah kau coba menalqin di telinganya?” tanya Nabi.

“Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat,” jawabnya.
Read the rest of this entry »

, , , ,

Leave a comment

Melatih Anak Disiplin

Disiplin dalam keluarga sebenarnya adalah pendidikan. Mendisiplinkan anak tidak identik dengan menghukum atau mengatur, namun lebih pada mengajarkan dan mendidik anak untuk berperilaku dan menerapkan nilai-nilai moral.

Sebagai bagian dari pendidikan dalam disiplin, masalah keteladanan sangat penting. Anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua. Disiplin yang efektif menghemat kata-kata dan energi. Tanpa teriakan, nada tinggi, pukulan dan cubitan.

Begitu pula sejak balita, anak-anak tidak akan mengerti jika hanya disodorkan peraturan. Tidak boleh ini-itu, harus begini-begitu. Maka yang terjadi bahwa peraturan tinggal peraturan. Tidak pernah dipatuhi. Kuncinya adalah dengan menunjukkan kepada anak bagaimana ia harus berperilaku. Memberi contoh nyata.

Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua adalah : Read the rest of this entry »

, , , ,

Leave a comment

Rasulullah dan Pengakuan Sang Lawan

Pemimpin yang sangat dicintai rakyatnya sekaligus dihormati lawannya sulit ditemukan di zaman sekarang ini. Kisah ketika Rasulullah akan menunaikan ibadah umrah ke Mekkah dari Madinah (sebelum terbitnya Perjanjian Hudaibiyah) layak menjadi sorotan tersendiri.

Sinyal-sinyal kemenangan yang besar dan keberhasilan dakwah Islam mulai nampak di jazirah Arab. Selagi masih berada di Madinah, Rasulullah bermimpi bahwa beliau bersama sahabat memasuki Masjidil-Haram, mengambil kunci Ka’bah, melaksanakan thawaf dan umrah. Beliau menyampaikan mimpinya pada sekitar 1400 orang sahabat dari Kaum Muhajirin dan Anshar. Menurut perkiraan mereka, pada tahun itu pula mereka dapat memasuki Makkah. Orang-orang Badui yang mendengar niat beliau juga menyatakan diri untuk ikut bergabung.

Tepat pada hari Senin, tanggal 1 Dzul Qa’idah 6 H, Rasulullah dan rombongan mulai meninggalkan Madinah menuju Mekkah. Unta Al Qushwa pun ikut serta. Mereka berangkat tanpa membawa senjata apa pun, kecuali senjata yang biasa dibawa para musafir, yaitu pedang yang dimasukkan ke dalam sarungnya. Read the rest of this entry »

, , , ,

Leave a comment

Pelajaran Dari Negeri Yang Hilang

Tegak rumah karena sendi, Runtuh sendi rumah binasa, Sendi bangsa ialah budi, Runtuh budi runtuhlah bangsa.

Pantun Melayu yang sudah berumur ratusan tahun lalu itu mengingatkan kita akan peran budi pekerti suatu bangsa. Bangkit dan runtuhnya suatu bangsa tercermin dari budi bangsa tersebut. Dalam Al Qur’an banyak dikisahkan bermacam bangsa yang pernah memegang peradaban dan mencapai puncak kejayaan, namun tidak bisa bertahan dan akhirnya runtuh. Lihatlah contoh bangsa A’ad, Tsamud, Romawi, Persia dan lain sebagainya. Bangsa-bangsa ini pernah berjaya, namun karena rusaknya moral individu dan bangsa, runtuh juga kejayaan bangsa-bangsa tersebut.

Negeri-negeri Islam pun pernah mengalamami kejayaan. Sejarah telah mencatat bagaimana negeri-negeri Islam pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Bani Abbasyiah, Turki Utsmani telah berabad-abad memegang peradaban dunia. Begitu juga di Nusantara ini dengan puluhan kerajaan Islam. Namun semuanya itu berakhir, karena rusaknya moral (akhlak) pemimpin dan (juga) sebagian rakyatnya. Read the rest of this entry »

, ,

1 Comment